Manusia diciptakan oleh Allah SWT, mengemban tugas menebarkan kebaikan dan memakmurkan bumi. Untuk menjalankan fungsi tersebut manusia dikaruniai kesempurnaan wujud (panca indera serta anggota tubuh lainnya) dan akal, sehingga dapat membangun kehidupan dalam rangka melaksanakan amanat tersebut.
Amanat yang diemban tidak semudah yang diucapkan, membutuhkan kesadaran, pengorbanan, yang ditunjang dengan ilmu pengetahuan. Akan tetapi dalam kenyataan manusia salah arah, tidak tahu tujuan, dan tidak mengenali jati diri, akhirnya terjerumus kedalam keangkuhan, keserakahan, kelaliman, serta kedzoliman. Permusuhan dimana-mana, peperangan, persaingan tidak sehat, sampai menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Al Quran merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia untuk menjadi petunjuk, rahmat, dan peta jalan melaksanakan amanat yang diemban. Bentuk-bentuk perilaku manusia di atas merupakan salah satu bukti bahwa manusia tidak tahu arah dan tujuan kehidupan, dan Al Quran memberikan peta jalan untuk terhidar dari perbuatan tersebut. Untuk memahami peta jalan maka manusia harus senatiasa memohon kepada Allah SWT, Maha Pemilik Ilmu Pengetahuan, sehingga dapat dengan mudah menemukan jalan yang lurus seperti yang dikehendakiNya, dan disertai usaha tanpa kenal lelah untuk menemukan jalan tersebut.
"Untuk menemukan peta jalan dari Al Quran, maka kita harus sering mengaksesnya, dengan cara meningkatkan frekuensi membaca, dan mengkajinya, disertai niat/motif serta kesadaran ketika membaca memohon kepada Allah SWT, supaya mudah memahami kandungan ayat-ayat tersebut."
Al Quran memiliki keagungan atau mujizat, yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia. Kandungan Al Quran terbukti benar merupakan wahyu Allah SWT, sehingga apabila mengkaji secara mendalam melahirkan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Ketika membaca Al Quran dapat menyembuhkan penyakit kalbu, hati menjadi tenang, sangatlah mungkin juga penyakit fisik yang disebabkan oleh penyakit hati dapat menjadi sembuh. Ditinjau dari segi bahasa, Al Quran mengandung gaya bahasa yang sangat indah tidak dapat disejajarkan dengan karya sastra buatan manusia, tidak menimbulkan kerancuan, sehingga mudah untuk dipahami.
Oleh karena itu kita harus mengimani Al Quran sebagai wahyu dari Allah SWT, membaca, mengkaji, dan mengimplemantasikan kandungannya, sehingga Allah SWT menjawab keinginan hambanya agar dapat menapaki jalan kebenaran sehingga mampu melaksanakan amanat yang kita emban bersama. Amin.
0 komentar:
Post a Comment